Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

manajemen I/O

MANAJEMEN I/O Sering disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca file pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk. Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O : Buffer : menampung sementara data dari/ke perangkat I/O. Spooling : melakukan penjadwalan pemakaian I/O sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.). Menyediakan “driver” untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk perangkat keras I/O tertentu. Manajemen perangkat masukan/keluaran merupakan aspek perancangan sistem operasi terluas dan kompleks karena sangat beragamnya perangkat dan aplikasinya. Beberapa fungsi manajemen input/ouput (I/O) : Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan. Menangani interupsi perangkat I/O. Menangani kesalahan perangkat I/O. Menyediakan interface ke pemakai. Klasifikasi perangkat I/O Perangkat I/O dapat dikelompokkan berd

manajemen memory

MANAJEMEN MEMORI Menejemen memori di bagi menjadi 2 yaitu : a.   Menejemen memori statis Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori tidak beragam sepanjang waktu secara tetap. Menejemen memori dinamis Dengan pemartisian dinamis, jumlah, lokasi dan ukuran proses memori dapat beragam sepanjang waktu secara dinamis. 1 . Manajemen memori berdaasar alokasi memori: a.     Alokasi memori berturutan Alokasi memori secara berturutan adalah tiap proses menempati satu blok tunggal memori yang berturutan Keunggulan : Sederhana Tak terbentuk lubang lubang memori bersebaran Proses dapat dieksekusi lebih cepat Kelemahan: Dapat memboroskan memori Tidak dapat memuatkan proses jika tidak ada satu blok memori yang mencukupi b.    Alokasi memori tak berturutan Program dibagi menjadi beberapa blok atau segmen. Blokblok program ditempatkan di memori dalam potonganpotongan tanpa perlu saling berdekatan.   Teknik ini biasa digunakan pada sy